13 Maret 2018

Detikcom Memeriahkan Hari Musik Nasional dengan Konser D'Hot Music Day 2018


Hari Musik Nasional telah ditetapkan melalui Kepres Nomor 10 Tahun 2012 pada masa pemerintahan Presiden SBY. Dalam Kepres tersebut, tanggal 9 Maret akhirnya menjadi pilihan jatuhnya Hari Musik Nasional.

Kenapa harus 9 Maret? Ternyata alasan pemilihan tanggal ini bertepatan dengan hari lahirnya W. R. Supratman. Sebagaimana yang kita ketahui, beliau adalah pencipta lagu Indonesia Raya yang sampai hari ini masih diberlakukan sebagai lagu kebangsaan Republik Indonesia.

Cara merayakan Hari Musik Nasional ini tentu saja dengan digelarnya aneka konser musik. Yaiyalah, masa mau dirayakan lewat kontes Mobile Legend, kan nggak nyambung. Nah, tahun ini saya merasa beruntung bisa turut menikmati kemeriahan perayaan Hari Musik Nasional.

Jadi, tepat pada tanggal 9 Maret 2018, saya beserta kawan-kawan blogger berkesempatan untuk menghadiri konser musik mega bintang. Kenapa mega bintang? Sebab, konser ini melibatkan lebih dari 25 musisi dan diselenggarakan lebih dari 11 jam. Gokil!

Wow, acara apa itu?

Konser yang saya maksud ini merupakan pentas musik yang diselenggarakan oleh Detikcom. D'Hot Music Day 2018, begitulah mereka menyebutnya.

Pada tahun sebelumnya, Detikcom juga pernah mengadakan acara serupa. Tapi tahun ini D'Hot Music Day bagi saya benar-benar pecah! Beruntung saya bisa menyaksikan live dari Kuningan City, mulai dari pagi hingga malam. Full of music!

Sebenarnya untuk menyaksikan D'Hot Music Day ini tidak harus ke Kuningan City. Sebab, Detik telah memfasilitasi agar masyarakat bisa turut menontonnya di manapun berada. Akses live streaming bisa disimak di channel hot.detik.com tanpa ada satupun pertunjukan yang dipotong.

Hal itu tentu membuat siapa saja bisa menikmati sajian musik istimewa dari berbagai musisi dan berbagai genre dalam ajang D'Hot Music Day. Mau bagaimana lagi? Tahun ini memang tema yang diangkat adalah, "Music untuk Semua."

Playlist Pagi

Hi Friday dalam siluet
Ke mall pagi-pagi memang bukan kebiasaan saya. Tapi karena hari itu begitu istimewa, saya rela datang pagi ke Kuningan City untuk terlibat dalam konser D'Hot Music Day 2018. Sebagai apa? Ya penikmat musik, lah. Hehehe.

Jadi, playlist pagi saya di acara ini ada band muda Hi Friday. Ada juga jebolan Idola Cilik, Ify Alyssa. Lalu turut hadir kontestan ajang pencarian bakat Belanda, Angela Vero. Dan ditutup oleh mas Yakob yang suaranya asik banget, apalagi sewaktu beliau membawakan lagu Sementara dari Float. Hmm.. Betaah!

Playlist Siang

Acara sempat tertunda karena ada kewajiban untuk menunaikan ibadah Jumat. Setelah Jumatan dan makan siang, saya kembali menikmati sajian musik yang menggetarkan telinga dan jiwa saya.

Arman Maulana Solo Project
D'Hot Music Day kembali berlangsung, baik live di panggung maupun di channel streamingnya. Kali ini sejumlah musisi yang sudah lama saya kenal menunjukkan kebolehannya. Sebut saja Arman Maulana dan Vidi Aldiano. Ini pertama kalinya bagi saya melihat mereka bernyanyi secara langsung.

Selain itu, masih ada banyak musisi yang mengisi playlist siang saya. Ada Nadia Fatira, Dengarkan Dia (Ayudia & Ditto), Ardhito Pramono, BRP (Badai Romantic Project), Novita Dewi, dan warna baru Ungu, VOLMAXX!

Lantunan akustik memang mendominasi, tapi penutup playlist siang dari Volmaxx terasa makin bersemangat karena musik EDM yang mereka mainkan begitu energik dan jogetable. Meski tidak dalam formasi lengkap, Onchi dan kawan-kawan masih bisa tampil dengan performa maksimal. Seperti namanya, VOLMAXX!

Playlist Sore

Waktu berlalu begitu cepat. Sejumlah musisi sudah menunjukkan kebolehannya dan serta merta hari sudah sore. Selepas break sejenak, panggung D'Hot Music Day kembali digelar.

Rendy Pagoda. Eh, Pandugo. Maaf. 
Sore semakin meriah dengan tampilnya Rendy Pandugo, Adrian Khalif, dan yang begitu saya tunggu, FADE 2 BLACK! Yo wassap yo!

Meski sudah tidak berkolaborasi dengan Bondan Prakoso, Fade 2 Black tetaplah grup rap yang luar biasa. Sayang sekali saya belum hafal lagu-lagu baru mereka di album Tabik, sehingga dua lagu yang mereka bawakan cuma bisa saya nikmati dengan anggukan kepala mengikuti beat yang dimainkan.

Untunglah lagu terakhir yang mereka dendangkan merupakan flashback lagu lama. Ada lagu Bunga, Kita Selamanya, dan Ya Sudahlah dalam satu beat. Maka jadilah saya sikat habis semua lagu itu dengan bernyanyi bersama. Asyik!

Playlist Malam

Gelap di langit telah tiba tanpa terasa. D'Hot Music Day masih berlangsung hingga tengah malam tiba. Total banget nih konser Hari Musik Nasional yang diadakan Detikcom, benar-benar satu harian penuh!

Selain Fade 2 Black, masih ada satu lagi yang saya tunggu. NONARIA!

Pertama kali tahu Nonaria adalah saat mereka tampil di acara Solo City Jazz tahun lalu. Saat itu mereka mengisi malam dengan musik-musik ceria dan candaan yang menyenangkan. Akhirnya, kerinduan akan mereka terbayar di D'Hot Music Day 2018. Tapi sayang, waktu mereka untuk tampil terlalu sedikit. Masih ada lho jurus-jurus keren mereka yang belum ditunjukkan.

Nonaria Squad!
Selain Nonaria, hadir juga musisi pop seperti The Overtune dan Mulan Jameela. Panggung D'Hot Music Day juga digoyang habis bersama OM PSP (Orkes Musik Pancaran Sinar Petromaks) yang heboh sekali mainnya.

Eits, terlewat. Sebelumnya juga ada Virzha dengan suara lelakinya yang berhasil melelakikan seluruh penonton. Waduhh. Hahaha.

Semakin malam, penonton semakin penuh. Saya yang awalnya duduk di kursi sampai harus lesehan. Lho, kok gitu? Sebab kursinya mau dipakai para pejabat. Hahaha.

Ya, beberapa pejabat negara hadir malam itu. Saat Eka Gustiwana dan Geng Ojol manggung, Pak Ganjar pun turut naik ke atas panggung menyanyikan lagu andalan Armada, "Pergi Pagi Pulang Pagi."

Sebagaimana yang sudah sempat viral, beberapa menteri kita memang membentuk grup band. Ya, Elek Yo Ben adalah nama grup tersebut. Mereka tak mau kalah memeriahkan Hari Musik Nasional tahun ini. Dan lagu wajib para pejabat kita ini tentu saja...'Kutak Bisa' dari Slank. Duh, lupa bawa panji-panji Slank. Konser ini berasa kurang afdol kalau tidak mengibarkan bendera Slank.

Malam semakin dingin di luar, tapi panggung D'Hot Music Day masih membakar semangat para penikmat musik. Sederet pertunjukan masih ditampilkan, mulai dari duet Olala Band yang mengiringi Pak Budi Karya dan Pak Ganjar. Hingga duet Talkback Band dengan Pak Sandiaga Uno.

Selain sumbangsih para pejabat di atas panggung, beberapa musisi masih ada yang setor suara di atas panggung. Ada Tanayu (Intan Ayu), Bams (Samson), dan NEV+ feat Dea. Siapa tuh yang terakhir tampil?

Awalnya memang terasa asing bagi saya terhadap nama NEV+ dan Dea. Usut punya usut, NEV+ adalah side project Nidji tanpa Giring. Sedangkan Dea di sini adalah vokalis HIVI.

Mendengar dan Melihat Musik Lebih Dekat

Candid by Mas Ono
D'Hot Music Day adalah sarana bagi saya untuk bisa menikmati musik lebih dekat. Tak hanya itu, wawasan soal permusikan Indonesia pun banyak saya cerna di sini. Seperti cerita perjalanan karir para musisi, kesibukan mereka saat ini, dan harapan-harapannya terhadap permusikan di Indonesia.

Musik bukan hanya sekadar project iseng. Bagi para musisi ini, musik adalah bagian utama dari hidup mereka. Perjuangan mereka untuk berkarya tidaklah mudah. Bahkan Rendy Pandugo mengaku dulunya tidak bisa bernyanyi. Tapi kerja kerasnya berbuah hasil pada titik ini hingga punya album sendiri.

Saya bersyukur bisa terlibat dalam acara ini. Andai boleh berharap, saya ingin tahun depan konser seperti ini diselenggarakan kembali. Makin greget lagi kalau full berbahasa Indonesia untuk semua lagu yang ditampilkan. Bahkan kalau perlu, didengungkan lagu Indonesia Raya karya W. R. Supratman juga mengingat Hari Musik Nasional jatuh pada tanggal yang sama dengan hari lahir beliau. Tak lupa, musisi lokal pun boleh juga disediakan panggung. Kalau mau, panggil saja Owah Band dan Fisip Meraung dari Solo. Dijamin mawut kabeh acarane. Wahaha.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada Detikcom yang telah mengadakan acara keren ini. Selamat Hari Musik Nasional!

8 komentar:

  1. Kurang sakrale yooo, ora ana lagu indonesia raya...

    BalasHapus
  2. Musik adalah bahasa universal yang bisa menyatukan jiwa, seperti foto candid-nya Mas Ono tuh. Tanpa kata, cukup dengan musik, jiwa bisa saling bercerita... hehehe

    BalasHapus
  3. Setuju kalo bisa lagunya semua berbahasa Indonesia, betul lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan.

    Oh iya, tambahin dangdut juga kayanya perlu, jadi ingat Pak Ganjar yang pengen nyanyi lagu "Sayang" dari Via Vallen tapi nggak jadi hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya dangdut perlu mendapat panggung juga ya lain kali.

      Hapus
  4. Seandainya gak pusing banget, aku pasti akan lebih memaksakan diri sampai tengah malam!

    Masih sulit move on dari event ini. Seru banget! Dan... memanjakan telinga banget!

    I love it!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sayang banget molornya cukup lama. Sudah telerr kita.

      Hapus