14 November 2019

Memastikan Produk Kemasan yang Kita Konsumsi Itu Aman

bpom hari pangan dunia

Saya adalah orang yang sukar menahan godaan untuk tidak mampir ke minimarket. Ketika memasukinya, saya selalu membeli makanan dan minuman kemasan yang terpampang dengan rapi dan menggoda. Entah apa yang merasuki, saya memiliki dorongan kuat untuk selalu jajan, jajan, dan jajan. Sungguh gaya hidup yang luar biasanya hematnya.

Saya suka belanja makanan dan minuman kemasan karena praktis dan murah. Sebut saja, kopi. Saya tidak perlu lagi antri dan menunggu barista menyeduh kopi untuk mendapatkan kesegaran kafein yang saya inginkan. Saya hanya perlu mengambil satu botol kopi di dalam lemari pendingin saja. Sudah begitu, ada kopi yang dibandrol dengan harga 3000 rupiah, doang. Memang rasanya tidak se-kopi itu jika dibandingkan dengan kopi di coffeeshop. Tapi saya memang tidak mencari rasa kopi aslinya. Saya hanya ingin memuaskan rasa kesegaran yang melewati tenggorokan saja.

Demikian juga dengan makanan kemasan. Saya kerap membeli roti untuk “mengganjal” perut saya dari rasa lapar. Kok nggak makan nasi aja? Seperti yang sudah saya sebutkan, saya lebih cenderung mencari kepraktisan dan kemurahan. Saya bisa makan roti di mana saja dengan posisi apa saja. Sudah begitu, roti di minimarket seringkali dijual dengan harga yang kelewatan murah, bahkan ada diskon-diskonnya. Maka dari itu, roti kemasan adalah pilihan paling rasional bagi saya saat ini.

Baca juga: Transportasi Kota Paling Potensial Saat Ini

Mewaspadai Makanan Kemasan

Mengonsumsi makanan dan minuman kemasan bukan sebuah dosa. Namun jika tidak jeli memilihnya bisa-bisa membawa tubuh kita pada petaka.

Banyak kasus yang sudah terjadi terkait keracunan yang disebabkan oleh produk kemasan yang sudah kadaluarsa atau tercemar. Saya termasuk orang yang jarang sekali memperhatikan serba-serbi keamanan pada makanan dan minuman kemasan. Alih-alih melakukan pengecekan tanggal kadaluarsa, botol minum yang penyok pun tetap saya ambil dengan anggapan, “Halah, penyok doang.” Padahal ada kemungkinan barang yang sudah penyok itu mungkin berlubang dan tercemar oleh sesuatu yang bisa menyebabkan saya keracunan.

Syukurlah di tengah ketidaktelitian saya itu, sejauh ini saya tidak pernah mengalami hal-hal gawat terkait produk kemasan. Namun bukan berarti saya kebal terhadap apapun. Mungkin saja hanya sekadar beruntung. Oleh sebab itu, mulai dewasa ini saya mencoba untuk lebih memperhatikan standar keamanan makanan dan minuman kemasan.

Beruntunglah pada Sabtu, 9 November 2019, saya mendapat undangan untuk hadir pada acara diskusi Bersama BPOM dengan topik seputar makan sehat terkait dengan perayaan Hari Pangan Sedunia yang mengusung jargon, “Our Action, Our Future.”

Baca juga: 3 Caraku Merawat Kulit Wajah Cerah

Bagaiamana Cara Bijak Mengonsumsi Makanan dan Minuman Kemasan?

Barang konsumsi makanan dan minuman kemasan bukan hanya bisa kita dapatkan di toko-toko fisik. Namun juga banyak dijual secara online di marketplace. Tantangan yang harus kita jawab terkait budaya jual-beli yang berbeda ini adalah bagaimana kita melakukan verifikasi keaslian dan keamanan produk yang kita beli.

Melalui acara yang saya kunjungi itu, saya menyadari bahwa BPOM telah memiliki strategi untuk menjawab tantangan itu. Pertama, BPOM telah membuat terobosan yang sudah diterapkan melalui teknologi 2D Barcode. Melalui barcode yang ada di sampul kemasan, kita bisa dengan praktis mengakses informasi legalitas produk. Caranya mudah, kita hanya perlu melakukan scanning lewat smartphone yang sudah terpasang aplikasi BPOM Mobile. Beberapa marketplace telah memiliki fiitur yang memungkinkan pembeli untuk mendapatkan barcode produk agar bisa dilihat informasi lengkapnya.

Kedua, BPOM memiliki kampanye “Cek KLIK” yang selalu didengungkan agar masyarakat senantiasa menerapkannya. Kampanye ini mengajak kita untuk melakukan pengecekan pada Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluwarsa ketika hendak membeli barang kemasan seperti makanan, minuman, hingga obat-obatan.

BPOM juga menerima dengan tangan terbuka jika ada keluhan atau pertanyaan terkait makanan, minuman, dan obat-obatan. Kita bisa melakukan hubungan suara melalui Halo BPOM 1500533 atau di berbagai platform media sosial resmi milik Badan POM

Diskusi bersama BPOM dan pakar kesehatan.
Saya sangat bersyukur memiliki previlage untuk hadir dalam diskusi pada perayaan #BPOMWorldFoodDay2019 sehingga menumbuhkan kesadaran saya untuk peduli pada makanan dan minuman kemasan yang baik untuk konsumsi. Namun saya sadar. Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama seperti saya. Oleh karenanya, saya menuliskan ini untuk menularkan semangat yang sama kepada Teman-teman agar kita sama-sama peduli pada cara kita mengonsumsi produk-produk kemasan.

Terima kasih sudah bersedia membaca tulisan sederhana ini hingga selesai. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.


Photo by icon0.com from Pexels

Tidak ada komentar:

Posting Komentar