Membaca novel ini tidak ada bosan-bosannya. Setiap kalimat tersusun dengan indah dan anggun. Siapa itu Indah dan Anggun? Penemu warna-warni pelangi pada masa Dinasti Shang.
#hening #skip
Kala langit datang dengan mendungnya, saya mengunjungi salah satu toko buku ternama di kota Solo. Dengan cermat saya mencari novel-novel dalam negeri yang tidak bergumul dengan kisah-kisah roman. Akhirnya pilihan saya jatuh ke novel Gelombang yang merupakan bagian serial Supernova, tepatnya seri kelima. Sebenarnya sudah sedari dulu ingin membelinya, tapi masih muncul keraguan mendalam dikarenakan faktor harga yang kurang ramah. Akhirnya di liburan semester minggu terakhir saya mengeluarkan semua sisa uang tabungan.
Baiklah, dengan penuh kidmat saya mulai membaca novel Gelombang.
Lima hari waktu yang saya butuhkan untuk menyelesaikan 465 halaman dalam buku ini. Dimanapun saya berada, Gelombang selalu terbuka untuk dibaca. Saat makan di kantin sendiri, saat nge-cafe sendiri, saat ngampus sendiri, saat dateng kondangan sendiri, saat pacaran sendiri... Emm.. #Skip
Nah, kali ini saya akan memberikan sedikit ulasan tentang novel Gelombang yang sudah selesai saya baca. Berikut laporannya:
Pada awalnya kita akan diajak berkelana mengarungi Medan pada tahun 1990, tapatnya di Sianjur Mula-Mula. Berkisah tentang seorang anak laki-laki bernama Thomas Alfa Edison dari marga Sagala. Panggilannya Ichon. Akun twitternya @IchonTheLampMaster.. Krik krik #skip
Baca juga: Ekspresikan Perasaan Sayang Melalui Hal Ini
Yang membuat saya tertegun adalah cara Dee menuliskan cerita tentang budaya Sianjur Mula-Mula yang sangat rinci. Bahkan jika disandingkan dengan novel Things Fall Apart-nya Chinua Achebe (novel international best seller tentang pedalaman Afrika) tentu lebih bagus penceritaan Dee Lestari.
Di awal cerita ini kita sudah diajak untuk berfantasi tentang dewa-dewa, ritual dan hal-hal sakral nan mistis lainnya. Bisa dibilang kita seperti membaca Mitologi Batak, dan itu keren banget sumpah. Ditambah dengan dialog yang benar-benar hidup khas Batak membuat imajinasi kita semakin terlihat nyata.
Tentu saja cerita tentang kampung mistis itu tidak disuguhkan 400 halaman penuh. Alur cerita berikutnya si Ichon pindah ke Jakarta sejenak. Dengan modal keberanian, kecerdasan dan kelebihannya sebagai manusia ‘terpilih’, ia pun mengukir sendiri takdirnya dengan melancong jauh ke Benua lain.
Di negara asing itu kita akan diajak berpetualang ke alam mimpi. Inilah yang membuat saya makin jatuh cinta dengan Gelombang. Saya pribadi suka dengan misteri mimpi -semacam film Inception dan Detective Nightmare-. Dalam kasus ini, si Ichon menerapkan tidur Tetraphasic yang artinya dalam satu hari ia tidur 4 kali dengan durasi satu jam. Cukup disayangkan, menurut saya sih biar terlihat lebih insomnia si Ichon menerapkan tidur Hexaphasic saja. Dimana ia tidur 6 kali dengan durasi 20 menit, artinya total ia tidur 120 menit dalam satu hari.
Saking sukanya dengan hal-hal tentang mimpi, saya pun mencoba belajar melakukan Lucid (sadar saat bermimpi). Eh, ternyata disini si Ichon juga diajak untuk ber-lucid. Sampai halaman ini, saya semakin bergairah membaca Gelombang.
Eh, daritadi saya belum memberi tahu tentang konfliknya si Ichon ya? Jadi Ichon ini kalau tidur lebih dari satu jam bakal mengalami mimpi buruk. Saking buruknya ia bisa mati dalam mimpi itu. Mitos dari kampungnya bilang jika ia sedang dihantui atau dikutuk oleh Si Jaga Portibi. Tapi saat di luar negeri ternyata ada penjelasan ilmiahnya, yang mana hal itu meyakinkan ia bahwa dirinya bisa sembuh. Namun, saat ia mengikuti terapi untuk menyembuhkan penyakitnya itu, hidupnya malah semakin berantakan. Dan ia dihadapkan pada sebuah kenyataan yang teramat rumit dan mengejutkan.
Si Jaga Portibi dan Ichon |
Review berantakan ini adalah salah satunya. Saya bingung bagaimana meyakinkan calon pembaca untuk memuaskan saraf fantasinya dalam menikmati novel ini. Terutama dengan tidak membocorkan hal-hal penting. Sayangnya, setiap alenia adalah hal-hal penting yang harus kamu baca tanpa ekspektasi. Jadi saran saya, setelah kamu baca postingan saya ini dan bermaksud untuk membaca Gelombang alangkah baiknya jika kamu berusaha untuk amnesia dulu. Hipnotis kek, cuci otak kek, ruqiah kek atau nonton Saipul Jamil goyang dumang apapunlaah hal-hal yang bisa membuatmu lupa dengan apa yang kamu baca beberapa detik yang lalu. Oke?
Biasanya saya kalau membuat review suka memberi visualisasi tokoh-tokoh dengan mencomot beberapa figur lewat google yang kira-kira cocok memerankan si tokoh tersebut. Sayangnya saya benar-benar blank kalau harus mencari sosok orang Batak yang tampan dan jenius. Saya tidak menemukan aktor Indonesia yang cocok untuk memerankan Ichon (Alfa Sagala).
Tapi ada satu figur yang langsung nyantol di otak saat muncul tokoh Dr. Nicky, ini dia orangnya (hahahaha). Berikut saya sertakan pula tokoh-tokoh lain dalam visualisasi maya saya:
Carloz Martinez |
Dr. Nicky |
Troy Benton |
Ishtar |
Si Jaga Portibi |