Salah satu kecemasan saya sebelum nonton film Spider-Man Homecoming adalah sosok villain yang membuat saya bertanya-tanya, “Apakah musuh Spider-Man kali ini bisa lebih mencekam dari sebelumnya?”
Makna ‘sebelumnya’ yang saya maksud bisa berarti dua hal, yaitu pagelaran Spider-Man versi Tobey dan Andrew, serta beberapa film balutan MCU yang tayang sebelum Spider-Man Homecoming.
Begini, kita sama-sama tahulah kalau di film ketiga Spider-Man versi Tobey, ada musuh besar bernama Venom. Adapula villain yang menjadi inspirasi bagi Rumor Band untuk membuat lagu berjudul Butiran Debu. Bisa menebak? Ya, Sand-Man. Meski pada akhirnya saya merasa cukup sebal karena Venom terlalu mudah ditumpas dan Sand-Man yang tidak bisa dihancurkan itu memilih taubat nasuha.
Lalu di dalam versi Andrew, Spider-Man berhadapan dengan villain bernama Rhino dan Electro yang saya ekspektasikan bakal sangat menegangkan. Lalu benar menegangkan? Ya. Dan saat tegang-tegangnya tiba-tiba film bubar. Sungguh ending film yang seasu-asunya.
Lantas apakah Spider-Man versi Tom Holland bakal menyuguhkan villain yang untouchable juga?
Tunggu. Ada yang lebih membuat saya khawatir.
Dalam rangkaian film Marvel sebelumnya, jagat raya ini hampir dikiamatkan oleh oknum-oknum super yang kurang kerjaan. Sebut saja Dormamu dalam film Doctor Strange (2016). Sihir jahat yang maha kuat dari dimensi lain itu hendak memakan bumi, lho. Untung saja Pak Dokter bisa menyelamatkan dunia ini meski harus melangagar hukum alam.
Setelahnya, di film Guardian of the Galaxy vol.2 (2017) kembali lagi dunia terancam kiamat. Siapa musuhnya? PLANET! Did you see madervaking that? Setelah dunia ini terancam lenyap gegara sihir jahat dari dimensi lain, kali ini dunia bakal diledakan oleh planet lain. Ingat, bukan penduduk planet, lho. Tapi planet itu sendiri. Planet yang hidup dan berambisi meleburkan planet-planet lain. Wuasyu tenan.
Nah, setelah ancaman dunia yang sangat mencekam itu terlewati, apakah villain dalam Spider-Man juga akan membawa beban yang sedemikian dahsyatnya juga?
Usut punya tuntas, ternyata kekhawatiran saya terlalu berlebihan. Setelah menyaksikan film Spider-Man Homecoming, saya benar-benar harus menarik kekhawatiran tersebut.
Pasalnya, film garapan Jon Watts itu benar-benar mempersempit dunia Marvel ke dalam hidup Peter Parker. Relasi kuat yang menghubungkan Dik Peter dengan keluarganya, sekolahnya, percintaannya, dan impiannya sebagai bagian dari Avengers berhasil dipadatkan dalam durasi 133 menit.
Sosok Vulture sebelum dan sesudah Raisa menikah |
Adrian Toomes (Vulture) pada awalnya adalah petugas bersih-bersih limbah alien pasca tragedi New York di film Avengers (2012). Setelah lahan pekerjaannya diambil oleh pihak yang lebih berwenang, Toomes kemudian membuat perangkat canggih dari limbah alien yang sudah ia amankan sebelumnya. Berbekal perangkat canggih itu, Toomes mencuri limbah alien yang sudah diangkut oleh tim DKP. Wkwkw.. DKP ndasmu!
Melihat ketidakbenaran itu, maka beraksilah Spider-Man untuk menghentikan aksi Vulture. Padahal kalau menurut saya nih, mereka berdua sebetulnya tidak perlu pakai berantem segala. Karena yang salah sebenarnya adalah pihak DKP yang lupa memberi peringatan “Pemulung Dilarang Masuk”. Udah itu saja persoalannya.
Mungkin karena memang Jon Watts bukan Pak RT sih, ya. Jadi masalah seperti itu sukar ia selesaikan dalam keadaan yang arif. Lho, tapi kan Toomes itu sudah bukan pemulung lagi?! Oiya, bener. Toomes yang awalnya berprofesi sebagai pemulung, kini bertransformasi menjadi pencuri ulung.
Jujur, Vulture itu keren. Dia cerdas, visioner, tekun, dan disiplin. Kalau saja anak buahnya tidak belagu, Vulture bisa jadi lebih berbahaya dari yang sekarang. Apalagi UMKM yang ia kembangkan secara underground itu sangat berpotensi memperluas ancaman bagi keamanan dunia. Jika ia disokong oleh Hidra, wuiiih, bisa gawat, ya kan?
Kostum The Shocker seperti Chiki apa nanas, sih, ini? |
Mengenai villain yang memiliki pukulan keras ini, saya harus bersyukur atas kesahajaan Jon Watts yang tidak memberinya kostum. Please, kalau film Spider-Man selanjutnya sosok ini harus muncul, tolong bingit jangan beri dia kostum seperti dalam wujud komiknya. Koneng-koneng seperti bungkus Chiki terus ada semacam jaring-jaring cinta yang membungkusnya? Wagu!
Etapi sosok Vulture jadi jauh lebih keren daripada wujud aslinya, sih. Apa The Shocker juga bisa demikian? Ah, entahlah. Menurutku sih sudah bagusan wujudnya yang disajikan di Spider-Man Homecoming itu.
Porsi The Shocker memang tidak begitu banyak, sebagaimana porsi yang diberikan untuk The Tinkerer. Kalau boleh memprediksi, kurasa kedua villain ini akan bersatu lagi untuk melawan Spider-Man di film selanjutnya. Bahkan lebih dari itu, aku percaya keduanya bakal melibatkan villain encus-encus yang muncul sekilas di pertengahan credit scene.
Siapa dia?
Tatto kalajengking adalah bukti teror The Scorpion yang nyata |
Sebelum berpikir yang aneh-aneh tentang bagaimana Mac Gargan mendapat kekuatannya, seperti misalnya ada yang mikir dia disengat kalajengking super lalu pantatnya tiba-tiba muncul ekor guedhe, please, hentikan imajinasi menjijikan itu.
Seperti yang sudah saya sempat singgung di atas, dalam film Spider-Man Homecoming ada villain jenius, berjuluk The Tinkerer. Kehadiran The Tinkerer menegaskan bahwa villain yang berhadapan dengan Spider-Man memiliki pangkal yang sama, yaitu teknologi. Pastilah The Scorpion termasuk villain yang dilahirkan oleh kecanggihan teknologi juga.
Ya, tidak beda jauh dengan Vulture dan The Shocker.
The Tinkerer membuktikan bahwa kebuncitanmu sekarang bukanlah apa-apa. |
Hah? Siapa lagi, tuh? Kok filmnya jadi berasa bertebaran karakter penting, sih?
Sama seperti karakter The The The yang lain, tokoh ini mendapat porsi yang tak banyak. The Prowler adalah alter ego dari sosok mas-mas kribo yang diinvestigasi oleh Spider-Man di parkiran Gramedia. Wkwkwk.. Gramedia ndasmu!
Namanya Aaron Davis, kemunculannya membuat ramai timeline karena hal itu menandakan keterlibatan Miles Morales di dalam semesta yang sama dengan Peter Parker.
Wow! Miles Morales?! Spider-Man berkostum merah hitam?! Superhero keluaran PDI Perjuangan?! Yeah! Kira-kira begitulah warganet menyambutnya.
The Prowler seusai belanja buku di Gramedia |
Menarik. Daily Bugle pasti muncul dalam wujud yang berbeda dari film Spider-Man versi sebelumnya demi menjaga kesinambungan cerita. Bisa saja Daily Bugle bertransformasi menjadi seperti Hipwee misalnya.
Uhuk. Hu’uk. Kuhu.
Ya, sudahlah. Demikian penerawangan saya terhadap lima sosok villain yang muncul di film Spider-Man Homecoming. Mau bagaimapun kelanjutan Spider-Man nanti, saya yakin sajiannya bakal tetap mengasyikan.
Halah basi! Jangan berekspektasi terlalu tinggi gitu, lah. Nanti kalau jatuh, rasanya sakit, lho.
Hlah. Itu berekspektasi apa bertumpu pada janji-janjinya mantanmu?
Source header: gifyu.com