27 Mei 2019

Bagaimana Mudik Bareng Menjadi Asyik dan Lancar?


Negeri ini selalu menyelenggarakan tradisi tahunan setiap kali lebaran tiba. Kita menyepakati istilah 'mudik' untuk menunjuk perihal ini. Mudik memiliki arti, "berlayar ke udik (hulu sungai)" yang pada konteks tersebut merujuk pada aktivitas seseorang yang pulang ke kampung halaman. Istilah ini kemudian makin populer dan terus kita pakai hingga kini, khususnya pada momentum lebaran tiba.

Bagi saya, ini adalah kali kedua saya tidak pulang kampung. Tahun lalu saya tidak mudik karena ingin merasakan lebaran di ibu kota. Tahun ini, batal mudik karena kehabisan tiket. Sebenarnya Tiwi dapat tiket mudik gratis dari sponsor. Namun sayang, tiket dibatalkan ketika hari sudah mendekati lebaran.

Ngomong-ngomong soal mudik gratis, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini kembali menyelenggarakan mudik gratis bagi yang membutuhkan. Pendaftaran mudik gratis bagi moda bus sudah dibuka sejak 20 Maret 2019. Sedangkan moda kereta api dibuka sejak 12 Mare 2019. Untuk saat ini baru transportasi darat yang mendapat keistimewaan mudik gratis.

Dari tahun ke tahun, Kemenhub terus berupaya meningkatkan pelayanan mudik gratis ini. Jika pada tahun lalu kota tujuan mudik ada 32, maka pada tahun ini meningkat hingga 40 kota. Demikian pula dengan kuota truk pengangkut sepeda motor yang naik 30 truk terhitung ada 70 truk pada 2018 dan 100 truk di tahun ini. Degan begitu, diharapkan 3.500 sepeda motor bisa diangkut menuju kota tujuan para pemudik.

Konsentrasi Kemenhub perihal mudik terbilang sudah cukup baik. Mulai dari pelayanan, fasilitas, hingga kesiapan dan antisipasi terhadap berbagai hal yang mungkin saja terjadi sudah terancang dengan baik. Hal ini saya yakini ketika berdiskusi bersama Bapak Budi Karya selaku Menteri Perhubungan Indonesia saat ini.

Buka Bersama Kemenhub Ngobrolin Mudik

Acara diskusi ini merupakan salah satu agenda buka bersama yang diselenggarakan oleh Kemenhub di Greenhouse Coworking Space and Office, Multivision Tower, Jakarta Selatan, pada Jumat, 24 Mei 2019. Acara ini dihadiri oleh sejumlah bloger, vloger, dan influencer yang kekinian, membuat suasana buka bersama terasa hangat dan akrab.

Suasana bukber yang serba putih.
(dokumen pribadi)
Bukber sekaligus diskusi ini mengangkat tema "Mudik Bareng Asyik Lancar" yang sesuai dengan jargon Kemenhub dalam menyambut lebaran tahun ini. Bapak Budi Karya, sebagai narasumber utama, menjelaskan visinya dalam memfasilitasi mudik bagi masyarakat. Yaitu, mudik "bareng", mudik "asyik", dan mudik "lancar".

Kemenhub mengharapkan momentum lebaran ini mampu membuat masyarakat merasakan suasana kumpul keluarga. Asas gotong royong juga ingin dibangun antar pemudik, sehingga "mudik bareng" dapat dilakoni dengan baik. Maka wajar saja jika Kemenhub bertekad memberangkatkan sejumlah pemudik secara gratis.

Lalu "mudik asyik" di mana perjalanan mudik diharapkan mampu membawa nuansa nyaman dan aman bagi pemudik. Sejumlah rest area juga telah diperluas jangkauannya, sehingga para pemudik yang kelelahan dapat beristirahat di tempat yang tepat. Tidak lupa sejumlah tim medis telah dipersiapkan di beberapa lokasi guna menangani hal-hal yang tidak diingankan.

Selanjutnya bicara soal perjalanan jauh tentu harapan semua orang adalah kelancaran. Pasti menyebalkan jika terjebak kemacetan ketika mudik. Maka Kemenhub telah menerapkan rute dan infrastruktur jalan yang baik agar para pemudik dapat melintas dengan lancar sehingga "mudik lancar" bukan hanya sekadar slogan saja.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mudik

Melalui kesempatan bukber itu pula, Bapak Budi Karya memberi himbauan kepada para pemudik untuk memperhatikan beberapa hal, di antaranya:

- Sebaiknya tidak menggunakan motor untuk mudik. Mengapa? Tentu saja alasannya adalah keselamatan. Jadikan sepeda motor sebagai pilihan terakhir saat hendak bermudik. Kecuali kalau kampung halamannya cuma selemparan kancut.
- Barang bawaan jangan berlebihan. Pulang ke kampung halaman memangnya butuh berapa hari, sih? Meski banyak barang penting yang mesti di bawa, namun pada hari H jangan sampai terlalu banyak membawa itu semua.
- Patuhi peraturan, baik bagi pemudik dengan alat transportasi umum maupun transportasi pribadi.
- Kenali kondisi diri. Ini penting! Jangan terlalu memaksakan diri jika memang tubuh sudah mencapai batasnya. 
Santainya Budi Karya memaparkan soal mudik.
(dokumen pribadi)

Nah, itu saja kiranya yang bisa saya ceritakan soal mudik sebagaimana yang dibahas dalam ajang buka bersama Kemenhub. Acara seperti ini sangat menyenangkan bagi saya, sebab ada diskusi yang menarik selain dilengkapi dengan tausyiah bersama Ustad Komaruddin dan nobar vlog Pandji Pragiwaksono X Budi Karya. Sebagai tambahan informasi: hidangan buka puasanya enak! Hehehe.

Header Photo by Elviss Railijs Bitāns from Pexels

1 komentar: